Buku Terlarang di Perpustakaan Tua

Buku Terlarang di Perpustakaan Tua
sumber gambar : www.freepik.com

Di sebuah kota kecil, terdapat perpustakaan tua yang sudah lama tidak dikunjungi. Perpustakaan itu terkenal karena keangkerannya dan cerita-cerita misterius yang menyelimutinya. Banyak orang menghindari tempat itu, tetapi seorang pemuda bernama Ardi, yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang perpustakaan tersebut.

Suatu malam, Ardi memutuskan untuk mengunjungi perpustakaan itu. Ia membawa senter dan mempersiapkan diri untuk menghadapi apa pun yang mungkin ia temui. Ketika ia membuka pintu perpustakaan, suara berderit yang mengerikan menyambutnya. Ardi melangkah masuk dan menyalakan senternya, menerangi rak-rak buku yang berdebu dan berantakan.

Ardi menjelajahi lorong-lorong perpustakaan dengan hati-hati, sampai ia menemukan sebuah pintu tua yang terkunci. Di atas pintu itu tertulis dalam huruf-huruf pudar: **"Dilarang Masuk"**. Rasa ingin tahu Ardi semakin besar. Ia mencari-cari di sekeliling dan menemukan kunci tua yang tersembunyi di balik sebuah patung.

Dengan kunci itu, Ardi membuka pintu dan masuk ke ruangan yang gelap dan pengap. Di tengah ruangan itu terdapat meja besar dengan satu buku yang tergeletak di atasnya. Buku itu tampak sangat tua, dengan sampul kulit yang hampir hancur. Di sampulnya tertulis: **"Buku Terlarang"**.

Ardi membuka buku itu perlahan, dan tiba-tiba udara di sekitarnya terasa sangat dingin. Halaman-halaman buku itu penuh dengan tulisan tangan yang aneh dan gambar-gambar mengerikan. Saat ia membaca lebih dalam, Ardi merasa seakan-akan ada sesuatu yang mengawasinya.

Tiba-tiba, pintu ruangan itu menutup dengan keras, membuat Ardi tersentak. Ia mencoba membuka pintu, tetapi pintu itu terkunci rapat. Rasa takut mulai merayap di hatinya. Di tengah ketakutannya, ia mendengar suara bisikan lembut namun menakutkan dari sudut ruangan.

"Kenapa kau membuka buku itu?" suara itu bergema.

Ardi berbalik dan melihat bayangan gelap yang mendekatinya. Bayangan itu semakin dekat dan semakin jelas, menampakkan sosok seorang pria tua dengan mata yang berkilauan tajam.

"Buku ini terlarang karena berisi rahasia kegelapan," kata sosok itu dengan suara yang dingin. "Kau telah membangunkan sesuatu yang seharusnya tetap tertidur."

Ardi mencoba berbicara, tetapi suaranya terjebak di tenggorokan. Sosok itu mendekat dan mengulurkan tangannya yang pucat ke arah buku.

"Kembalikan buku itu ke tempatnya dan pergilah," kata sosok itu dengan nada yang tegas. "Jika tidak, kau akan terjebak di sini selamanya."

Dengan tangan gemetar, Ardi menutup buku itu dan meletakkannya kembali di meja. Saat ia melangkah mundur, pintu ruangan itu terbuka dengan sendirinya. Tanpa berpikir dua kali, Ardi berlari keluar dari ruangan itu dan menutup pintunya dengan keras.

Dengan napas terengah-engah, Ardi meninggalkan perpustakaan tua itu. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah kembali lagi. Sejak malam itu, Ardi selalu merasa ada sesuatu yang mengawasinya, terutama saat ia berada di dekat buku-buku tua.

Dan perpustakaan tua itu, dengan buku terlarangnya, tetap berdiri, menyimpan rahasia gelapnya, menunggu pengunjung.